Rabu, 14 Januari 2015

Kakak Temanku

Setahun yang lalu aku kehilangan salah seorang sahabat karibku. Sejak itu aku akrab dengan kakak laki-lakinya yang berusia 21 tahun, sedangkan aku hampir 17 tahun. Ia sangat baik dan sopan. Tutur katanya pun lemah lembut. Ia bukan type cowok yang suka modus. Meski kami sudah sedemikian dekatnya, ia tak pernah mengajakku lebih dari itu, ke tempat tidur misalnya.

Ia selalu membawakanku yogurt beku setiap Jumat malam dan kami pun asyik ngobrol selama berjam-jam tanpa sedikitpun ia mencoba menyentuhku. Suatu malam, dalam perjalanan mengantarku pulang, aku merasa sangat bergairah dan coba-coba merayunya. Tapi ia menolakku dan memintaku untuk tidak melakukan hal itu. Kupikir, cowok selalu baik dan sopan di awal, tapi buntutnya ngajak bercinta di jok belakang mobil.

Aku tak tahu kenapa senekad itu. Akibatnya aku merasa tak enak, tapi berusaha untuk bersikap wajar. Kami tetap ngobrol seperti biasa, jalan bareng sambil menikmati yogurt dingin. Kemudian, suatu malam usai nonton film dia menghentikanku di sebuah tempat yang sepi dan menanyakan padaku perihal perbuatanku tempo hari. Aku tak menanggapinya dan bermaksud jalan lagi, tapi ia menahanku. Ia menyandarkanku di dinding dengan tubuhnya menempel erat di tubuhku. Aku jadi ketakutan. Kutampar dia sambil berteriak, tapi ia makin menekanku. Kemudian ia mengangkat rokku dan membalik tubuhku hingga aku menghadap tembok. Saat itulah ia melakukannya padaku selama sekitar 10 menit.

Aku memang sudah tidak perawan lagi karena sebelumnya aku pernah melakukannya satu kali, tapi itu tidak apa-apanya dengan yang terjadi barusan. Sejak saat itu kami melakukannya lagi dan lagi selama hampir 6 bulan kemudian.

Suatu hari dia bilang kalau mau pergi ke luar negeri selama setahun. Sehari sebelum keberangkatannya dia mengajakku ke sebuah hotel. Di sana kami bercinta semalaman dan itu adalah untuk pertama kalinya kami melakukan di tempat tidur. Setelah itu ia mengantarku pulang dan sejak itu kami kehilangan kontak.

Aku menyadari kalau aku sangat mencintainya. Saat ia pulang kampung sebentar, kami ungkapkan kerinduan kami dengan bercinta seperti sebelumnya. Aku benar-benar terperangkap dalam kenikmatan hubungan seks bersamanya. Dua bulan kemudian ia kembali untuk selamanya dan aku yakin kalau dia adalah pilihan hidupku.

Diterjemahkan dari Somazone

Tidak ada komentar :

Posting Komentar