Sabtu, 11 Juli 2015

Kalah Nafsu

Seandainya waktu itu aku tak menuruti perintah Mama, kejadian tak terlupakan ini pasti tak akan pernah kualami. Waktu itu aku sedang masa percobaan sebagai calon karyawan. Aku ditugaskan di salah satu kantor cabang perusahaan di kota B selama 1 bulan. Aku sudah berencana untuk tinggal di tempat kos, tapi Mama memaksaku untuk tinggal di rumah Om Jaka (nama samaran) kerabat jauh Mama. Sebetulnya aku kurang begitu suka nebeng di rumah orang, walaupun itu kerabat sendiri, karena merasa kurang leluasa. Tapi Mama sudah keburu menelepon Tante Priska (bukan nama sebenarnya), istri Om Jaka.

Singkat cerita aku pergi ke kota B dan tinggal di rumah Om Jaka dan Tante Priska. Mereka punya seorang anak yang lebih tua sedikit dariku, sebut saja namanya Indra. Sepertinya Indra sudah cukup mapan hidupnya, karena ia sudah tinggal di rumah sendiri. Kadang-kadang saja datang ke rumah Om Jaka untuk menengok orang tuanya.

Gairah Asmara Kakak Ipar

Sebelumnya, salah seorang kakak iparku, sebut saja namanya Angie, adalah sosok paling menyebalkan di mataku. Sengaja kukasih nama samaran Angie soalnya type wajahnya mirip Angelina Sondakh. Memang cantik sih, dan juga sukses, tapi nggak gitu-gitu juga kaleee. Angkuh-angkuh gimana gitu.

Angie adalah istri dari Bang Ade (bukan nama sebenarnya), anak pakdeku. Awalnya aku nggak percaya kalau Bang Ade bisa punya istri secakep itu, padahal menurutku sih tampang Bang Ade biasa-biasa aja. Cuman menang kaya doang.

Padahal dulunya, waktu Bang Ade sama Angie pacaran, sering banget pinjem mobil papaku. Tapi begitu mereka kerja dan sama-sama sukses, mulai deh kelihatan aslinya, terutama Angie.

Rahasiaku Dengan Adik Iparku

Waktu kecil Nikita (bukan nama sebenarnya) adalah bocah yang lucu. Begitu jadi mahasiswi, ia jadi cewek yang cantik dengan tubuh aduhai. Dadanya penuh dan pantatnya setengah menungging. Ia adalah salah satu dari sekian banyak saudara iparku. Usiaku lebih tua 4 tahun darinya.

Aku dan Nikita tinggal di kota yang berbeda dan terakhir bertemu waktu aku kelas 3 SMA. Makanya tak heran jika aku terpana melihatnya ketika kami bertemu lagi ketika aku baru lulus sarjana di Malang dan mengikuti seleksi penerimaan karyawan baru di Jogja, tempat Nikita tinggal bersama kakaknya, sebut saja namanya Mbak Hesti. Mbak Hesti adalah istri dari kakakku, Mas Ferdi (nama samaran). Mas Ferdi kerja di Jakarta dan seminggu sekali pulang ke Jogja. Mereka punya 2 anak yang sudah remaja.

Lezatnya Pengantin Baru

Aku baru saja menikah dan sudah masuk bulan ke dua. Seperti kata orang, yang namanya pengantin baru tentu masih panas-panasnya ranjang dan itu memang benar adanya dan ranjang kami tak pernah rapi bila kami ada di rumah.

Aku seorang guru dan ketika itu aku sudah memiliki gaji yang cukup untuk membeli rumah. Walau rumah kami sederhana tapi tak pernah sepi dengan desahan kami berdua. Rumah kami pun masih berdekatan dengan rumah mertua serta saudara-saudara istri, hanya terpisah beberapa rumah dan jalan kaki saja sudah sampai.